Desa Waluyo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, Desa Waluyo, Kec. Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah 54391 | 0287 388 3961 / ( 0831-0292-2333 ) | buluspesantrensman(at)gmail.com

Sosialisasi Budaya Positif SMAN 1 Buluspesantren

Rabu, 16 November 2022 07:50


Sosialisasi Budaya Positif SMAN 1 Buluspesantren

Dalam rangka membangun budaya positif sekolah, SMAN 1 Buluspesantren mengadakan sosialisasi budaya positif sekolah yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 November 2022.

Budaya positif di sekolah adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.

 

Sebagai pembicara, hadir Ibu Ambar Retno, S.Si., M.Pd dan Lili Aryani Widyastuti, S.Pd. Beliau adalah Guru SMAN 1 Buluspesantren yang sedang mengikuti program Guru Penggerak, yang sangat dinantikan untuk dapat melakukan perubahan serta menularkan apa yang diperoleh dalam kegiatan Guru Penggerak.

 

Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru, karyawan serta mahasiswa PK (Praktik Kependidikan.

Guru -guru di sekolah diharapkan mulai menerapkan dan membangun budaya positif secara bersama-sama dengan warga sekolah, bahu-membahu dengan cara dimulai dari diri sendiri, untuk selanjutnya ditularkan kepada murid kita sebagai subyek pendidikan dalam rangka menggapai Profil Pelajar Pancasila.

Dalam kegiatan ini disampaikan Budaya positif yang di dalamnya membahas tentang konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara, tujuan Pendidikan, perubahan paradigma, konsep disiplin positif dan motivasi, keyakinan kelas, pemenuhan kebutuhan dasar, lima posisi kontrol, serta segitiga restitusi  dapat ditumbuhkembangkan di sekolah melalui sebuah kegiatan dan pembiasaan yang diawali dan dipelopori tentunya oleh bapak- dan ibu guru semuanya.

Dengan terwujudya budaya positif tentunya akan memberikan landasan untuk menerapka visi bersama bagi komunitas sekolah yang berpusat pada diri murid dan pemberdayaannya sehingga akan  terwujud visi yang menjadi impian sekolah. Sehingga visi bukan lagi menjadi mimpi namun menjadi kenyataan.

 
Rakhmat Adilaksana Putra | Berita

Artikel Terkait

Tambah Komentar

Komentar

Komentar tidak ditemukan